Sunday, July 22, 2018

Tahanan dan Propulsi Kapal : Mengetahui daya mesin induk kapal

Setelah diketahui besarnya tahanan kapal, selanjutnya adalah menghitung berapa daya yang diperlukan untuk menggerakkan kapal tersebut. Untuk mengetahui besarnya daya mesin induk yang diperlukan beberapa tahapan perhitungan, yakni :

1.Menghitung nilai EHP (Effective Horse Power)

EHP = Rt x Vs
dimana,
Rt = Tahanan total kapal dalam kN
Vs = Kecepatan kapal dalam m/s

2.Menghitung DHP (Delivery Horse Power)

DHP = EHP/Pc
dimana,
EHP = Effective Horse Power dalam Hp
Pc = ȠH x Ƞrr x Ƞo
2.1 Menghitung ȠH  
ȠH = (1-t)/(1-w)
dimana,
nilai t berkisar antara 0,7 - 0,9
w = (0,5 x Cb)-0,05
2.2 Menghitung Ƞrr
nilai Ƞrr bekisar antara 1.0 - 1.1
2.3 Menghitung Ƞo
Adalah open water efficiency yaitu efisensi dari propeller pada saat dilakukan open water test. Berkisar antara 40-70%.

3.Menghitung SHP (Shaft Horse Power)
Besarnya rugi akibat poros sekitar 2%

4.Menghitung bersarnya BHP (Brake Horse Power) pada kondisi service continous rating (SCR) 
Jika sistem transmisi tenaga dari mesin induk ke poros menggunakan reduction gear maka persentase rugi akibat reduction gear perlu dipertimbangkan.

5.Sampai poin nomor 4 kita sudah mengetahui berapa besar daya mesin indu yang diperlukan, namun hanya pada kondisi service continous rating (SCR) atau keadaan normal dimana kapal melaju dengan kecepatan dinas nya, sebagai margin agar kapal dapat melaju pada kecepatan dinasnya saat cuaca buruk ataupun kecepatan kapal ditingkatkan, maka perlu ditambahkan engine margin, umumnya 15 %.

Sehingga daya engine yang dibutuhkan adalah,

BHP (Maximum Continous Rating) = BHPscr/0,85.

referensi : 
- Principles of Naval Architecture : VolumeII Resistance,Propulsion and Vibration.

Wednesday, July 18, 2018

Tahanan dan Propulsi Kapal : Mengetahui komponen - komponen tahanan kapal

Tahanan kapal adalah besarnya gaya yang harus dilawan oleh kapal agar dapat bergerak dengan kecepatan tertentu. Pada saat kapal bergerak dengan kecepatan Vs terdapat gaya yang bekerja berlawan dengan arah gerak kapal, besarnya tahanan sebanding dengan kecepatan kapal bergerak. Secara umum untuk menghitung besarnya tahan kapal digunakan persamaan dibawah ini :

Rt = 1/2 x ρ x Ct x S x V2

Dimana,
ρ = massa jenis air kg/m3
        = 1000 kg/m3 untuk air tawar
        = 1025 kg/m3 untuk air laut
Ct = koefisien tahanan total
S = luas permukaan basah m2
V = kecapatan kapal m/s

Perlu diperhatikan, massa jenis air bergantung pada temperatur, semakin rendah temperatur air, semakin tinggi massa jenis nya sehingga tahanan kapal semakin besar pula oleh karena itu perlu dipertimbangkan lagi alur pelayaran kapal apakah diperairan yang dingin atau hangat.

Komponen - komponen tahanan kapal

1.Tahanan Gesek (Rf)
Pada saat melaju, badan kapal yang tercelup dalam air akan bergesakan dengan air. Besarnya tahanan ini bergantung pada viskositas atau kekentalan air, kecepatan kapal, dan luas permukaan badan kapal yang tercelup dalam air.

2.Tahanan gelombang (Rw)
Adalah tahaan yang diakibatkan gelombang yang dihasilkan oleh gerakan kapal. Besarnya tahanan ini dipengaruhi oleh, rasio lebar-panjang kapal,bentuk badan kapal, dan froud number.

3.Tahanan angin (Ra)
Badan kapal yag berdara diatas garis air juga mendapatkan tahanan yang diakibatkan oleh angin, besarnya dipengaruhi luas penampang bangunan atas kapal, bentuk badan kapal diatas garis air, kecepatan dan arah angin terhadap kapal. 

4.Tahanan tambahan (Rap)
Tahan yang diakibatkan oleh komponen - komponen lain dibawah garis air seperti bilge kell,rudder,bossing,struts dan skegs.

5.Tahan total (Rt)
Adalah keseluruhan tahanan yang berkerja, Rv+Rw+Ra+Rap dalam Newton atau kN.

Referensi : 

ship resistance and propulsion : practical estimation of propulsive power.

Monday, July 16, 2018

Download Software : Simpson Rules Calculator v1.0

Hari ini shareilmusains.blogspot akan memperkanalkan dan akan membagikan secara gratis software atau tools untuk memudahkan dalam menghitung luas area yang berbentuk kurva dengan metode Simpson. Sebenarnya, anda bisa melakukan penghitungan tersebut menggunakan Excell, lantas mengapa software ini dibuat ? tentu software ini memiliki kelebihan lainnya seperti otomatis menentukan aturan simpson berapa yang akan digunakan,cukup dengan input jumlah ordinat, maka aplikasi akan menentukan apakah simpson 1-4-1 atau 1-3-3-1 yang akan digunakan, sehingga tidak perlu lagi menulis dan meng-oprasikan secara manual faktor simpons-nya, serta ukuran file yang sangat kecil, kurang dari 100 KB, dan dapat berjalan pada OS Windows 10.

Baca juga : Aturan Simpson

simpon-rules-I

simpson-rules-II


Perhatian :

Software ini dibuat sesuai sebagaimana dengan fungsinya dan berjalan dengan baik, segala bentuk kerusakan bukan tanggung jawab shareilmusains.blogspot.

Download :
Simpson Rules Calculator

Password rar : shareilmusains.blogspot.com

Wednesday, July 11, 2018

Stabilitas kapal

Sebelum mempelajari lebih lanjut apa itu stabilitas dan macam - macam stabilitas,pertama kita pahami dulu apa itu titik metasenter. Metasenter adalah titik yang terbentuk antara perpotongan garis tegak lurus titik apung kapal sebelum kapal oleng B dan garis tegak lurus titik apung kapal setelah kapal oleng B1. Untuk sudut oleng sekitar 15 derajat, maka titik tersebut dinamakan titik initial buoyancy. berikut macam - macam stabilitas :

Stable equilibrium

Suatu kapal dikatan stabil jika dapat kembali ke posisi semula setelah diberi gaya yang menyebabkan kapal tersebut oleng.Stabilitas ini terjadi jika titik pusat gravitasi berada dibawah titik metasenter atau disebut positive initial metacentric height.

stable-equilibrium

Garis WL adalah tinggi garis air sebelum kapal oleng sedangkan W1L1 garis air yang terbentuk pada saat kapal oleng dan garis GZ disebut lengan penegak. Perhatikan gambar diatas,pada saat kapal oleng,titik pusat gaya apung berpindah dari B ke B1 sedangkan titik pusat gravitasi G tidak berubah posisinya, dengan asumsi tidak ada muatan yang berpindah pada saat kapal oleng. Panjang garis BB1 dihitung dengan persamaan berikut :

BB1 = (v x gg1) / V

dimana,
v     : adalah volume air yang dipindahkan dari bidang WOW1 ke bidang LOL1
gg1 : jarak antara titik pusat gravitasi bidang WOW1 dan bidang LOL1
V    : volume displasemen kapal

Besarnya momen yang diperlukan untuk mengambalikan posisi kapal ke posisi semula dihitung dengan persamaan berikut :

Moment of Statical Stability  = W x GZ tonnes-metres. 

Unstable equilibrium

Sebuah kondisi dimana kapal tidak dapat kembali ke posisi semula dan cenderung semakin oleng. Kondisi ini terjadi jika titik pusat gravitasi kapal G berada diatas titik metasenter atau disebut negative initial metacentric height.
unstable-equilibrium
Neutral equilibrium 

Adalah suatu kondisi dimana kapal tidak dapat kembali ke posisi semula namun cenderung mempertahakan kodisi atau sudut oleng yang baru. Hal ini terjadi jika titik metasenter tepat berhimpit dengan titik pusat gravitasi kapal.
neutral-equilibrium

Baik Unstable equilibrium ataupun Neutral equilibrium adalah kondisi dimana titik pusat gravitasi berada diatas titik metasenter, sehingga untuk menghindari hal tersebut beberepa hal bisa dilakukan adalah :

1. Mengatur letak muatan sedimikian sehingga titik pusat gravitasi kapal lebih rendah dari pada titik metasenter.

2. Mengurangi efek permukaan bebas terutama pada kapal - kapal tanker dengan memberi sekat membujur.

Referensi :
Ship Stability for Masters and Mates Fifth edition.
http://www.shipinspection.eu/index.php/navigation/91-naval-architecture/5039-movement-of-the-centre-of-gravity



Monday, July 9, 2018

Titik pusat area dan titik pusat gravitasi

Titik pusat suatu luasan bergantung pada bentuk atau geometrinya. Titik pusat gravitasi merupakan titik terkonsentrasinya massa suatu benda dimana dititik tersebut terdapat gaya gravitasi yang arahnya vertikal kebawah dan besarnya sama dengan berat benda tersebut.

titik-pusat-area

Sebuah balok bersifat homogen dengan berat W, maka titik gravitasinya G tepat pada tumpuan tersebut (balok dalam keadaan setimbang). Jika kita menghilangkan sebagian massa dari balok tersebut yang beratnya sebesar w,
perubahan-titik-pusat-gravitasi

maka titik gravitasinya akan bergerak menjauh dari titik G ke G1 (gambar 2). Panjang dari titik G ke G1 dalam meter dapat dihitung dengan persamaan berikut :

GG1 = (w x d)/(W-w)
dimana ,
d   : merupakan jarak antara titik pusat gravitasi balok yang dihilangkan dengan titik pusat gravitasi balok.
W : berat balok
w  : berat balok yang dihilangkan

Begitu pula sebaliknya, jika kita menambahkan sejumlah massa pada balok tersebut, maka titik pusat gravitasi bergerak mendekat dari G ke G1 (gambar 3). Panjang dari titik G ke G1 dalam meter dapat dihitung dengan persamaan berikut :

GG1 = (w x d)/(W+w)
dimana ,
d   : merupakan jarak antara titik pusat gravitasi balok yang ditambahkan dengan titik pusat gravitasi balok.
W : berat balok
w  : berat balok yang ditambahkan

Pada kapal ketika sejumlah muatan berpindah baik dari sisi kanan kiri kapal ataupun depan belakang, GG1 dihitung dengan persamaan berikut :

GG1 = (w x d)/W
Dimana,
W : displasemen kapal akhir, setelah muatan dipindahkan
w  : berat muatan yang dipindahkan atau yang dipindahkan
d   : merupakan jarak antara titik pusat gravitasi muatan yang dipidahkan sebelum berpindah dan setelah berpindah seperti contoh dibawah ini.

Note :
Titik pusat gravitasi suatu benda akan bergerak secara pararel terhadap titik pusat gravitasi benda yang dipindahkan/ditambahkan/ dihilangkan.

Contoh :
Suatu kapal bulk carrier mengangkut bijian - bijian dalam bentuk curah, mengalami oleng akibat gaya luar dengan sudut tertentu seperti yang ditunjukan gambar dibawah ini
titik-pusat-gravitasi-kapal-setelah-muatan-berpindah

Garis AB menunjukkan ketinggian muatan sebelum kapal oleng, dan garis CD menunjukkan perubahan ketinggian muatan pada sisi kanan dan kiri kapal dan titik G merupakan titik pusat gravitasi kapal sebelum terjadi oleng. Sejumlah muatan pada bidang yang dibatasi oleh garis AOC dengan titik pusat gravitasi g berpindah ke sisi kanan kapal seperti pada bidang BOD dengan titik pusat gravitasi g1, akibatnya titik G berpindah ke G1,dimana d adalah jarak antara titik pusat gravitasi AOC dan BOD.

Referensi : Sumber gambar : Ship Stability for Masters and Mates Fifth edition

Friday, July 6, 2018

Penerapan metode Simpson pada bidang perkapalan


Melanjutkan postingan sebelumnya bagaimana cara menghitung luasan yang berberntuk kurva disini, kali ini kita akan coba mengaplikasikan untuk menghitung luas area garis air pada garis air tertentu.

Sebuah kapal memiliki panjang garis air 120 m dan diketahui lebar setangah kapal dari haluan hingga buritan sebagai berikut :

hitunglah luas area tersebut !
Jawab :

Dari tabel diatas diketahui jumlah ordinat yang diketahui adalah ganjil (7 ordinat) maka digunakan aturan Simpson ke 1, sehingga diperoleh hasil seperti berikut :

Jika panjang kapal 120 m, terbagi menjadi 6 bagian seperti gambar dibawah ini , maka


Sumber gambar : Ship Stability for Masters and Mates hal.73

h = 120/6
        = 20 m

Luas setengah lebar kapal A = 1/3 x h (90,5)
                                                = 1/3 x 20 x 90,5
                                                = 603,3 m2

Luas keseluruhan lebar kapal = 2 x 603,3
                                                = 1206,6 m2

Selanjutnya kita akan coba menghitung volume badan kapal dibawah garis air dengan data sebagai berikut :
Jawab :

dari data yang dikatahui, jarak antar garsi air adalah 1 m, sehingga
h = 1 m
volume = 1/3 x h (7918)
                = 1/3 x 1 x 7918
                = 2639,3 m3

Referensi : Ship Stability for Masters and Mates Fifth edition




Thursday, July 5, 2018

Aturan Simpson

Aturan Simpson atau Simpson’s rules merupakan salah satu metode untuk menghitung luas dan volume yang berbentuk kurva, dalam bidang perkapalan Simpson’s rules digunakan untuk menghitung luas permukaan bidang garis air pada tiap - tiap garis air sehingga dapat diketahui volume badan kapal dibawah garis air.

1.Aturan Simpson I
Mengasumsikan suatu bentuk parabola orde 2 yang dirumuskan dengan
Area = h/3(y1 + 4y2 + y3)

metode-simpson

Contoh :
Suatu area berbentuk kurva seperti gambar diatas dengan data sebagai berikut :
Y1 = 4 m
Y2 = 6 m
Y3 = 7 m
dan h = 4 m
Hitunglah luas area tersebut !


Jawab :
A = h/3(y1 + 4y2 + y3)
= 4/3(4 + 4.6 + 7)
= 4/3(35)
= 46,67 m2

2.Aturan Simpson II
Mengasumsikan suatu bentuk parabola orde 3 yang dirumuskan dengan 
Area = 3/8 x h(y1 + 3y2 + 3y3 + y4)
Contoh :
Suatu area berbentuk kurva seperti gambar diatas dengan data sebagai berikut :
Y1 = 4 m
Y2 = 6 m
Y3 = 8 m
Y4 = 9 m
dan h = 4 m
Hitunglah luas area tersebut !

Jawab :
A = 3/8 x h(y1 + 3y2 + 3y3 + y4)
= 3/8 x 4(4 + 3 x 6 + 3 x 8 +9)
= 3/8 x 4(4 + 18 + 24 + 9)
= 3/8 x 4 x 55
= 82,5 m2
Contoh penerapan dalam bidang perkapalan akan dibahas pada postingan selanjutnya.

Download :

Simpson Rules Calculator

Referensi : Ship Stability for Masters and Mates

Teori gaya apung

Pernahkah anda berfikir, bagimana kapal dengan bobot ribuan ton bahkan sampai puluhan ribu ton dapat mengapung di lautan sedangkan jika kita menaruh lempengan logam kurang dari 10 gram saja kedalam air tenggelam ? postingan kali ini kita akan membahas apa itu gaya apung.

Jika kita menaruh sebuah model kotak dengan dimesi 1 x 1 x1 m dan dengan massa 5000 kg kedalam air, anggaplah air tawar dengan massa jenis 1000 kg/m3 dan model tersebut tenggelam seluruhnya, maka akan bekerja suatu gaya keatas (melawan gaya gravitasi) sebesar berat volume air yang dipindahkan oleh model tersebut yakni 

Δ     = 1 m3 x 1000 kg/m3 x 10
       = 10.000 newton
Sedangkan jika diketahui model tersebut memiliki massa 5000 kg atau 50.000 newton, maka seolah - olah model tersebut kehilangan bobotnya menjadi 40.000 newton. Sebagai ilustrasi perhatikan gambar dibawah ini :
gaya-apung
Jadi, bagaimana agar model dengan massa 5000 kg tersebut dapat mengapung tanpa mengurangi massanya ?

Sekarang kita coba merubah dimensi model tersebut sehingga volumenya menjadi 10 m3 dengan massa yang sama yakni 5000 kg lalu kita tekan secara paksa hingga seluruh bagian model tersebut tenggelam, kemudian kita lepas, apa yang terjadi ? kotak tersebut akan naik keatas searah dengan gaya apung hingga mencapai titik kesetimbangan.

Δ = 10 m x 1000 kg/m3 x 10
        = 100.000 newton
Sedangkan sudah kita ketahui massa kotak tersebut 5000 kg atau memiliki berat 50.000 newton.
gaya-apung-dan-titik-kesetimbangan
Contoh soal :
Sebuah kotak dengan dimensi 5 x 2 x 1 dan massa 5000 kg diletakkan kedalam air tawar, hitunglah berapa kedalaman kotak dari permukaan air yang diperlukan agar mencapai titik kesetimbangan ?

Jawab :
Titik kesetimbangan = berat volume air yang dipindahkan Δ = berat kotak Wkotak
Wkotak = m x g
                 = 5000 x 10
                 = 50.000 newton
Δ = V x ρ x g
        = 5 x 2 x t x 1000 x 10
        = 10.000 t newton
Wkotak = Δ
50.000 = 100.000 t
t = 50.000/100.000
                = 0,5 m  
Jadi, kotak akan tenggelam sedalam 0,5 m untuk mencapai titik kesetimbangan.
gaya-apung

Koefisien - koefisien yang mempengaruhi bentuk badan kapal

Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang koefisien apa saja yang mempengaruhi bentuk badan kapal, marilah kita mengetahui apa itu displasmen dan volume displasmen.

Displasmen adalah berat volume air yang dipindahkan oleh badan kapal yang tercelup didalam air. Sedangkan volume displasmen adalah volume air yang dipindahkan akibat bentuk badan kapal yang tercelup didalam air.

Ketika kita memiliki sebuah kotak dengan dimensi 1 x 1 x 1 m dan kita celupkan kedalam kolam yang penuh dengan air dengan asumsi setengah dari kotak tersebut tercelup kedalam air maka,

Volume displasmen (V) = 1 x 1 x 0,5 = 0,5 m3
Jika massa jenis ρ air adalah 1000 kg/m3 maka massa air yang dipindahkan adalah
M = ρ x V
     = 1000 x 0,5
     = 500 kg
Sehingga displasmen (Δ)
= ρ x V x g
= 1000 x 0,5 x 9,81
= 4905 Newton

1.Block Coefficien (Cb)
Merupakan perbandingan antara volume bentuk badan kapal yang tercelup (V) dibawah garis air dengan volume balok dengan dimensi P x L x T, dimana P merupakan panjang kapal dalam hal ini LPP, L merupakan lebar terlebar (biasanya bagian tengah kapal/midship) badan kapal yang tercelup termasuk tebal kulit lambung kapal, dan T merupakan sarat/draft atau tinggi garis air.

Contoh soal :
Jika diketahui sebuah model berbentuk silinder dengan diameter D 4 m dan panjangnya P 10 m diletakkan secara horisontal kedalam sebuah kolam dengan asumsi setengah dari model tersebut tercelup kedalam air, hitunglah :
koefisien-blok-silinder

koefisen-blok-silider


a.Koefisen blok model tersebut
b.Volume displasmen
c.Displasemen model

Jawab :
a.Volume 1/2 silinder = 0,5 x π x r2 x p
= 0,5 x 3.14 x 2 x 2 x 10
= 62,8 m3
Volume balok = p x l x t
= 10 x 4 x 2
= 80 m3
Sehingga,
Cb = 62,8/80
= 0,785

b. Volume displasemen
V = P x L x T x Cb
= 10 x 4 x 2 x 0,785
= 62,8 m3

C. Displasemen
Displasemen = ρ x V x g
= 1000 x 62,8 x 9,81
= 616068 Newton

2.Waterplane Coefficien (Cwp)
Cwp adalah perbandingan antara luas bidang garis air (Aw) dengan luas persegi dengan dimensi P x L dimana P merupakan panjang kapal dalam hal ini LWL, L merupakan lebar terlebar (biasanya bagian tengah kapal/midship) badan kapal yang tercelup termasuk tebal kulit lambung kapal.

3. Longitudinal Prismatic Coefficient (Cp)
Adalah perbadingan antara volume badan kapal yang tercelup (V) dibawah garis air dengan volume sebuah prisma yang memiliki luas penampang melintang Am dan panjang L.

4. Vertical Prismatic Coefficient (Cvp)
Merupakan perbadingan antara volume badan kapal yang tercelup (V) dibawah garis air dengan volume luas bidang garis air (Aw) setinggi garis air T.

Satuan - satuan dalam bidang perkapalan

Selain principle dimension, dalam bidang perkapalan juga satuan - satuan lainnya seperti DWT,LWT,Payload, dan GT.

1.DWT (Deadweight tonnage)
DWT adalah kemampuan atau daya angkut suatu kapal, dimana unsur - unsur DWT meliputi payload/muatan, bahan bakar, pelumas, air tawar untuk kebutuhan awak kapal ataupun untuk pendiginan mesin induk, awak kapal beserta bawaannya dan  bahan makanan.

dwt-lwt-payload-displasemen


2.LWT (Lightweight tonnage)
Merupakan bobot kapal yang terdiri dari bobot permesinan (mesin induk, mesin bantu dan penunjangnya seperti pompa dan sistem perpipaan), bobot struktur badan kapal itu sendiri, dan berat perlatan lainnya seperti windlass,capstan,sekoci penyelamat,tali tambat,jangkar, dan crane jika ada.

3.Payload
Payload tidak lain adalah cargo atau muatan. Setiap tipe kapal pastilah berbeda jenis muatan yang diangkut, misalnya kapal tanker digunakan untuk mengangkut muatan cair (minyak dan bahan kimia cair), bulk carrier biasanya digunakan untuk mengangkut muatan curah (jagung,gandum, batu bara dll).

4.GT (Gross tonnage)
Adalah volume ruang tertutup yang terdiri dari cargo hold atau ruang muat, ruang akomodasi untuk para awak kapal, dan termasuk juga ruang kamar mesin.

Ukuran - ukuran utama pada kapal

LPP (Length between perpendicular)
LPP  merupakan ukuran panjang kapal yang terbentuk antara garis tegak lurus haluan kapal hingga garis tegak buritan kapal, yang diukur pada sarat penuh.

FP (Fore Perpendincular)
Merupakan garis tegak lurus pada haluan kapal yang terbentuk dari perpotongan garis air pada sarat penuh dan linggi haluan kapal.

AP (After Perpendicular)
AP merupakan garis tegak lurus yang terbentuk dari perpotongan garis air pada sarat penuh dengan poros kemudi kapal.

LOA (Length Over All)
Merupakan panjang keseluruhan kapal dari ujung halua hingga ujung buritan kapal.

LWL (Length of Water Line)
LWL merupakan panjang garis air yang terbentuk pada sarat penuh

B (Breadth)
Lebar kapal yang diukur pada midship (tengah kapal) tidak termasuk tebal kulit lambung). Sedangkan midship merupakan titik tengah antara garis tegak lurus FP dan AP atau dengan kata lain titik tengah LPP.

T (Draft)
Diukur dari baseline hingga garis air pada sarat panuh.

H (Height/depth)
Diukur dari baseline hingga geladak terendah pada tengah kapal/midship.

Mengenal Lazarus


Bukan hal baru lagi, didunia serba modern dan serba praktis semua bisa dilakukan di smartphone mulai dari browsing, jual beli online, bahkan bermain game pun bisa dilakukan smartphone. Seiring berkembang pesatnya pengguna smartphone sekarang programer - programer yang sebelumnya mengembangkan applikasi desktop/PC beralih ke android ditambah lagi banyak IDE - IDE yang dibagikan secara gratis untuk pengembangan aplikasi android seperti Android Studio yang dikeluarkan oleh perusahaan raksasa Google. Namun tidak sedikit juga yang masih setia menjadi pengembang aplikasi desktop/PC terutama yang beroprasi pada OS Windows. Banyak sekali bahasa pemrograman untuk pengembangan applikasi Windows salah satunya Delphi. Postingan kali ini kita tidak akan membahas tentang Delphi, melainkan Lazarus.

Lazarus tidak lain adalah IDE Delphi untuk Free Pascal, Free ? ya lazarus adalah pilihan alternatif lain bagi para programer - programer delphi yang terkendala  biaya untuk membeli lisensi resmi yang ingin mengembangkan aplikasi ataupun untuk pemula karena benar - benar gratis dan bisa dikatakan 99% mirip delphi. Sedikit berbicara sejarah, dari sumber di www.lazarus-ide.org Lazarus pertamakali dimulai pada tahun 1999 oleh 3 orang yakni Cliff Baeseman, Shane Miller, Michael A. Hess.


Tidak cukup hanya sekedar gratis, satu hal yang membuat anda akan senang dengan Lazarus adalah, kita dapat mengembangkan apllikasi android TANPA harus belajar sintaks Java atau yang lain, kita cukup menuliskan kode program seperti halnya kita mengambangkan aplikasi Windows, mengenai bagaimana membuat aplikasi android di Lazarus akan dibahas postingan berikutnya.

Selain kelebihan - kelebihan diatas, kita dapat mendownload secara gratis komponen - komponen pendukung untuk pengembangan aplikasi lainnya di http://packages.lazarus-ide.org/
   
Anda dapat mendownload langsung di situs resminya di www.lazarus-ide.org tersedia juga untuk versi Mac OS dan Linux.


New

Download Software : Simpson Rules Calculator v1.0

Hari ini shareilmusains.blogspot akan memperkanalkan dan akan membagikan secara gratis software atau tools untuk memudahkan dalam menghitung...